KREATIF DAN INOVATIF DALAM BERWIRAUSAHA
Dalam segala hal yang kita
kerjakan kita dituntut untuk memiliki kreatifitas dan inovasi sendiri mulai
mengerjakan hal mudah seperti memasak sampai hal yang bisa dikatakan rumit
seperti memimpin sebuah negara,semua masalah itu memerlukan kecerdasan dan kreatifitas
berfikir. Seiring berkembangnya zaman yang didukung oleh teknologi-teknologi
canggih dapat membantu kita meningkatkan daya kreatifitas kita. Selain
kreatifitas yang harus dimiliki kita juga harus memiliki inovasi karena dari
inovasi lah semua jalan kehidupan terbuka.
Kreatifitas dan inovasi dapat
juga kita dapatkan dari pengalaman. Karena menemukan kreatifitas dan inovasi
diperlukan pembelajaran terlebih dahulu. Mungkin kita perlu menjadi seorang
yang salah dulu untuk menjadi seseorang yang kreatif dan inovatif. kreatifitas
dan inovasi juga dapat kita dapatkan dari bertukar informasi mungkin jika
banyak informasi yang kita dapatkan maka makin banyak jalan yang kita
miliki,yang dimana jalan itu adalah sesuatu hal yang disebut kreatifitas.
Mencoba
hal-hal baru, jangan khawatir gagal, karena apa yang terjadi adalah, kita
mungkin dihantarkan ke sesuatu yang baru. Bukankah mereka asalnya tidak
mengetahui caranya memainkan alat musik lainnya,namun karena adanya bertukar
informasi terciptalah sesuatu yang baru dan itu disebut kreatifitas.
Definisi
Berpikir, Kreatif dan Inovatif
Berpikir adalah proses yang
intens untuk memecahkan masalah, dengan menghubungkan satu hal dengan yang
lain, sehingga mendapatkan pemecahan. Yang kemudian menjadi masalah adalah
bahwa hal-hal yang akan dihubungkan tersebut belum tentu ada atau hadir di
benak kita. Oleh karena itu berpikir melibatkan kemampuan untuk
membayangkan atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik atau
kejadian-kejadian yang tidak sedang berlangsung.
Agar seseorang dapat
membayangkan atau menyajikan hal-hal yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah,
maka untuk itu dibutuhkan bahan-bahan dasar. Bahan-bahan dasar inilah yang
membangun pikiran dan kemudian menentukan model berpikir seseorang. Menurut
Morris (1990), bahan-bahan dasar itu adalah bayang-bayang (image) dan
konsep-konsep, untuk selanjutnya konsep-konsep tersebut kemudian
ditransformulasikan ke dalam bentuk kata-kata atau bahasa atau dalam bentuk
lainnya.
Yang dimaksud dengan
kreativitas adalah menghadirkan suatu gagasan baru. Kreativitas itu merupakan
sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Anda harus mengetahui
bahwa kreativitas tiap-tiap orang berbeda-beda, kemampuan seseorang dalam
bakat, pengetahuan, dan lingkungan juga dapat mempengaruhi kreativitas.
Kreativitas merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan karena
adanya perubahan lingkungan.
Inovasi menurut Goman (1991)
merupakan penerapan secara praktis gagasan kreatif. Inovasi tercipta karena
adanya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa
sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.
Pendapat lain menyebutkan
kreativitas itu adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru ini :
a. Kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau
melihat hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variabel, yang
sudah ada sebelumnya.
b. Kreativitas
adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya. Conny Semiawan (1984).
Dalam mengelola
usaha, keberhasilan seorang Wirausaha terletak pada sikap dan kemampuan
berusaha, serta memiliki semangat yang tinggi. Sedangkan semangat atau etos
kerja yang tinggi seorang Wirausaha itu terletak pada kreativitas dan rasa
percaya pada diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Seorang Wirausaha yang
kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya.
Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasan-gagasan baru
untuk kemajuan dalam bidang usahanya. Kita tidak mungkin memiliki gambaran yang
lengkap mengenai masa depan, tetapi tindakan kita akan memiliki konsekuensi di
masa depan. Oleh karena itulah, kita memerlukan pemikiran yang kreatif yang
membantu untuk melihat konsekuensi dari tindakan serta untuk memberikan
alternatif tindakan. Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan
penambahan nilai, penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis.
Seorang wirausaha yang selalu
ingin berhasil dalam menjalankan perusahaanya harus selalu bisa menciptakan
inovasi-inovasi yang baru. Seorang wirausahawan yang kreatif dan inovatif akan
mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi bisnis pada zaman sekarang.
Seorang wirausahawan yang inovatif akan selalu menciptakan produk-produk yang
baru untuk kemajuan usahanya.
A.Pengembangan visi/misi
Langkah awal dalam
mewirausahakan lembaga pendidikan adalah merumuskan visi/misi. Visi atau
misi merupakan gambaran cita-cita atau kehendak sekolah yang ingin diwujudkan
dalam masa yang akan datang. Visi sekolah harus dirumuskan dengan jelas,
singkat dan mengandung dukungan nyata untuk mewujudkan perubahan atau inovasi
yang bersifat entrepreneurial.
Visi yang telah dirumuskan,
selanjutnya disosialisasikan atau disebarluaskan kepada semua pihak yang
berkepentingan dengan pendidikan di sekolah dasar. Maksudnya, agar visi
tersebut dapat dimengerti dan dipahami secara mendalam sehingga memperoleh
dukungan. Visi yang telah dirumuskan melahirkan misi dan program-program yang
harus diemban dalam praktik kewirausahaan
B.Dorongan Inovasi
Berkaitan dengan semangat mewirausahakan sekolah, strategi
ini berarti menumbuh-suburkan dan mengembangkan gagasan-gagasan orisinil
dan inovatif. Karena itu, setiap kepala sekolah dalam mewirausahakan sekolahnya
dituntut memiliki agenda inovasi. Agenda inovasi ini menjadi alat spesifik dan
utama dalam strategi mewirausahakan suatu sekolah.
Unsur-unsur
eksternal dari institusi sekolah itu yang dapat dikaji meliputi :
1. Perhatian dan partisipasi orang tua / masyarakat, dan
2. Kondisi alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda
inovasi sebagai contoh-contoh program yang mengungkapkan kewirausahaan dari
kedua unsure sekolah.
C.Penstruktur Iklim Intrapreuneurial
Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan
unsur-unsur dan suasana yang mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi.
Dalam hal ini, komitmen manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah serta
profesionalisme staf/guru-guru itu amat dibutuhkan. Tekanan penstrukturan iklim
kewirausahaan berada pada penyempurnaan usaha-usaha untuk implementasi
proyek-proyek inovasi. Artinya strategi ini menekankan pada proses internal
organisasi, yakni usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan
system manajemannya.
Hal ini tidak bisa lepas dari tuntutan perubahan
mewirausahakan pola manajemen itu sendiri. Kemampuan menjabarkan kebijakan
pendidikan yang berlaku di daerahnya, kepemimpinan transfomasional dan
visioner, kemampuan mengelola perubahan dan kemampuan mengambil keputusan,
serta kemampuan mengembangkan jaringan kerja yang menguntungkan, merupakan
sejumlah tuntutan yang patut dipenuhi para kepala sekolah
dalam mengembangkan strategi yang dimaksudkan.
Strategi ini didefinisikan sebagai corporate venturing yaitu
sebuah proses internal organisasi yang pokok untuk mengembangkan produk, proses
dan teknologi. Ketiganya diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran jangka
panjang. Menyangkut pengembangan produk, proses organisasional atau pengelolaan
sekolah itu haruslah berorientasi pada perolehan hasil (kinerja) yang bermutu
dan berorientasi pada kepuasan customer sebagai pihak yang terlayani.
Menyangkut pengembangan proses, berarti pengelolaan sekolah itu sendiri harus
berlangsung dalam penciptaan suasana-suasana yang menggairahkan, dinamis dan
menyenangkan.
Kreatif dan inovatif adalah
karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati.
Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha
biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis
menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter
cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah
kematian.
Pendidikan kewirausahaan sedang
tumbuh dan berkembang menjadi bidang yang diminati di bebagai universitas,
sekolah-sekolah bisnis, komunitas pergurua tinggi dan sekolah-sekolah umum baik
di dalam maupun di luar negeri. Dimana-mana tumbuh menjamur
lembaga-lembaga pendidikan kewirausahaan , baik yang berbentuk kursus-kursus
pendek, program diploma, hingga masuk kurikulum sekolah menengah maupun
perguruan tinggi. Pada era sekarang ini, dibutuhkan para entrepreneur
yang mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di kawasan pasar bebas
yang akan di mulai tahun 2020 untuk wilayah asia pasifik dalam menghadapi
situasi yang sarat kompetisi ini, manusia mempunyai kemampuan menegerial
dan entrepreneurial serta kemampuan yang bisa di pakai untuk menolong diri
sendiri, manusia yang berkarakter kuat dan mandiri, sangat di perlukan.
entrepreneur adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya
sistem ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar mereka adalah
pendorong perubahan, inovasi kemajuan dan perekonomian yang akan datang, orang-orang
yang mempunyai kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Berkaitan dengan pentingnya masalah kewirausahaan bagi perbaikan
perekonomian negara, pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden R.I Nomor
4, tahun 1995 tentang “ gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan
kewirausahaan” kemudian inpres ini ditindaklanjuti oleh depdiknas dengan di
luncurkannya program pengembangan kewirausahan ini dalam paket-paket pendidikan
dan kegiatan bagi siswa SMK dan mahasiswa. Program ini merupakan bentuk dari
kepedulian pemerintah dan depdiknas terhadap masih tingginya tingkat
pengangguran dikalangan terdidik khususnya lulusan SMK dan perguruan tinggi,
serta dalam rangka menjawab tantangan global. Pemerintah melalaui departemen koperasi
dan UKM juga telah mencanangkan program “Getuk Nasional” (Gerakan Tunas
Kewirausahaan Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Pembuatan rencana
usaha mengarahkan mahasiswa menggabungkan akutansi, ekonomi,
keuangan,pemasaran dan disiplin bisnis lainnya.
Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam
berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan
kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Memasuki abad 21
sebagian besar “ futurist” menyebutkan bahwa perusahaan semakin lama
cenderung semakin bertambah ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan dapat
bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap
boptimal. Terlebih lagi pada kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut Alfin
Tofler, pasar masal telah terpecah dan berubah menjadi pasar kecil menuntut
berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk, ukuran dan sebagainya. Dari
situllah tercipta era persaingan bebas.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi era
persaingan perdagangan bebas tersebut, banyak perusahaan di Indonesia baik
yang berskala besar, menengah maupun yang berskala kecil mulai menata
ulang strategi persaingannya dengan melakukan kajian terhadap tujuan
strategik perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan pasar baik di tingkat
lokal, nasional, maupun internasional, dan juga melakukan evaluasi yang intens
(terus menerus secara mendalam) terhadap kompetensi internal perusahaan itu
sendiri, termasuk dalam hal ini melakukan penilaian kinnerja pemasaran.
A. KREATIVITAS
Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan
dalam menciptakan hasil karya baru yang merupakan produk-produk kreasi. Ada
beberapa perbedaan pandangan mengenai definisi kreativitas.
Santrock (2008:366) kreativitas ialah kemampuan
berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi
yang unik atas suatu problem. Selain itu Samsunuwiyati (2010:175)
berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan
multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18)
mengemukakan kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi
diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang,
kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.
Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan
istilah yang banyak digunakan baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas
merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu
yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang menciptakan
untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka
kreativitas dapat dirumuskan sebagai suatu proses aktivitas kognitif seseorang
untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa karya baru maupun karya
kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang ada sebelumnya.
B. INOVASI
Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang
dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa
sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi.
Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka
mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya
membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika
sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu
dikatakan atau meledak.
Everett M. Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi
adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
Van de Ven, Andrew H mengemukakan Inovasi
adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana
dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain
dalam suatu tatanan organisasi.
Menurut Kuniyoshi Urabe Inovasi bukan merupakan
kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yang
panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan keputusan di dan
oleh organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.
C. KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata
wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan,
berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal,
berbuat sesuatu.
Menurut Ahmand Sanusi, Kewirausahaan adalah
suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different). (Drucker, 1959).
Menurut Zimmerer,
1996. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan.
Soeharto Prawiro
,mendefenisikan Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan
untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture
growth)..
Selain itu, Keputusan Menteri Koperasi dan
Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995). Kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara
kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Soeparman Spemahamidjaja
mengemukakanKewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir
kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga
penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
Dan yang terakhir, Kewirausahaan adalah
suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang
bersumber pada kemampuan sendiri menurut S. Wijandi
Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :
1. Imajinasi
dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia
dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning,
creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas,
misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan
menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi
jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran
manusia.
2. Sifat
Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu.
Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif
dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan
dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas,
mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain
proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika
mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan
proses kreatif.
B. INOVASI WIRAUSAHA
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan
kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new
thing)[4][2] inovasi
merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan
inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan
menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang
ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada
menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yangsignifikan antara sebuah
ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran
riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan
yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui
tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk
menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk
mempertahankan konsep melalui implementasi.
Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya
kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual,
dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar
orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap
kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan
pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di
carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.
Inovasi terdiri dari empat jenis, diantaranya
penemuan, pengembangan, duplikasi dan sintesis.
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang
belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner.
Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander
graham bell dll.
2. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang
sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.
Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.
3. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah
ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah
sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan
persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada
menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk
yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat
diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.
C. CARA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DAN INOVASI
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan kreativitas. Berikut ini adalah hal yang dapat membantu mengembangkan
kemampuan pribadi dalam program peningkatan kreativitas sebagaimana dikemukakan
oleh James L.Adams (1986).
1. Mengenali
hubungan
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat
melakukan cara pandang kita yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan
yang telah ada. Di sini kita coba melihat mereka dengan cara pandang yang baru
dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk
dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena
tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang
baru. Sebagai contoh kita melakukan latihan dengan melihat hubungan antara kue
coklat dan es krim vanili, atlet dan pelatih serta manajer dengan buruh.
2. Mengembangkan perspektif fungsional.
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat
adanya suatu perspektif yang fungsional dari benda dan orang.
Seorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain
sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu
pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita menggunakan pisau dapur
untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak ditemukan. Cara lain
kita harus memulainya dari cara pandang yang non konvenional dan dari
perspektif yang berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi lain dari
sebuah kursi, buku yang kita pegang dan lain-lain.
3. Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada
bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an
dan tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi,
imajinasi dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja seperti
analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah dan
lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya ia harus
saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis
terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin
lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita
tersebut. Contoh latihan dapat kita buat sesuai dengan fungsi belahan otak.
Arti
dari kata ‘kreatif’ sendiri adalah menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang
lain, atau menghubungkan hal-hal yang tadinya tidak berhubungan. Sedangkan arti
dari kata ‘inovatif’ adalah menciptakan sesuatu yang belum pernah ada menjadi
ada atau menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Hal-hal itulah yang
sejatinya diperlukan para wirausahawan. Yang dimaksud dengan wirausahawan
adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausahawan.
Wirausahawan adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung
resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam
berprestasi di bidang usaha.
Ada dua aspek penting pada
kreatifitas yaitu proses dan manusia. Proses yang berorentasi tujuan, yang di
desain untuk mencapai solusi suatu permasalahan. Sedangkan manusia merupakan
sumber daya yang menentukan solusi. Proses tetap sama, namun pendekatan yang
digunakan dapat bervariasi. Antara wirausahawan yang satu dan yang lainnya
pastilah melakukan cara atau strategi yang berbeda-beda dalam membangun
bisnisnya. Cara atau strategi inilah yang menentukan hasil akhir yang
dihasilkan. Semakin kreatif orang tersebut menggunakan peluang yang ada, maka
semakin baik pula hasil dari bisnis yang mereka jalankan.
Namun memang dalam berpikir kreatif
tidaklah semudah yang dibayangkan. Bagi anak-anak mungkin kreatifitas masih
sangat luas karena pemikiran mereka masih dibebaskan. Tetapi semakin bertambah
dewasanya seseorang, kreatifitas seakan-akan telah dikotak-kotakkan dan hal ini
menjadi hambatan untuk seseorang berpikir kreatif. Hambatan tersebut bisa
berasal dari banyak hal dan faktor, seperti hambatan yang dibuat sendiri. Hal
ini terjadi karena adanya pengaruh pendidikan dan budaya, misalnya 1+1 = 2,
apabila ada jawaban yang berbeda maka akan dianggap salah atau aneh.
Hambatan lainnya adalah tidak berusaha menentang kenyataan atau menerima
apa adanya, misalnya orang tersebut terpaku dengan apa yang telah mereka alami
selama ini, tidak mau keluar dari batasan-batasan yang ada sebelumnya, dan
terpaku pada peraturan-peraturan yang telah membelenggu. Atau hambatan lainnya
adalah hambatan yang paling sering ditemukan, yakni takut dianggap aneh atau
bodoh. Orang tersebut menjadi tidak berani mengeluarkan ide atau pendapat
yang sebenarnya sudah dipikirkan dan ada dalam benak pikirannya, dan orang
tersebut juga tidak percaya diri bahwa ide yang ada dalam pikirannya adalah ide
yang sesungguhnya memang benar.
Hambatan-hambatan tersebut hendaknya
diminimalisir atau justru dihilangkan karena dalam berwirausaha, kreatifitas
sangatlah dibutuhkan dan jangan sampai hambatan menjadi permasalahan yang
membuat ide kreatif kita tidak berkembang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kreatifitas wirausaha merupakan kemampuan seseorang untuk menuangkan ide
dan gagasan melalui berfikir kreatif menciptakan sesuatu yang menuntut
pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan.
Cara mengembangkan inovasi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, yang pertama adalah wirausahawan tersebut harus
mengenali hubungan. Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang
terhadap suatu hubungan baru dan berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi
dan orang. Untuk membantu kreatifitas, kita dapat melakukan cara pandang kita
terhadap hubungan kita dengan lingkungan alam sekitar. Orang yang kreatif akan
memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali
hubungan yang baru. Selain itu untuk dapat melakukan kreativitas agar
dapat berimajinasi yang inovatif gunakanlah otak bagian kanan,
sedangkan otak bagian kiri digunakan untuk bekerja. Proses kreativitas yang
inovatif meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi
dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih
dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut. Dan yang terakhir, untuk
menjadi seorang yang kreatif dan inovatif dalam berwirausaha, maka kita harus
selalu berfikir positif agar dapat menjadi orang yang sukses.
Sumber Artikel: 1. http://bbs.binus.ac.id/business-creation/2018/04/kreatif-dan-inovatif-dalam-berwirausaha/